A.
Sekilas tentang Wereng
5.
Hasil pengendalian tersebut mampu
menekan populasi hama wereng di bawah ambang batas ekonomi, dan serangan yang
terjadi tidak menyebabkan kerusakan tanaman
Wereng adalah
sebutan umum untuk serangga penghisap cairan tumbuhan anggota ordo Hemiptera
(kepik sejati), subordo Fulgoromorpha, khususnya yang berukuran kecil. Tonggeret
pernah digolongkan sebagai wereng (di bawah subordo Auchenorrhyncha) namun
sekarang telah dipisah secara taksonomi. Karena eksklusif hidup dari tumbuhan,
sejumlah anggotanya menjadi hama penting dalam budidaya tanaman. Selain sebagai
pemakan langsung, wereng juga menjadi vektor bagi penularan sejumlah penyakit
tumbuhan penting, khususnya dari kelompok virus.
Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
adalah salah satu hama padi yang paling berbahaya dan merugikan, terutama di
Asia Tenggara dan Asia Timur. Serangga kecil ini menghisap cairan tumbuhan dan
sekaligus juga menyebarkan beberapa virus (terutama reovirus) yang menyebabkan
penyakit tungro).[1] Kumbang lembing memakan wereng dan anaknya sedangkan
sejumlah lebah berperan sebagai pemangsa telurnya. Pemangsa alami ini dapat
mengendalikan populasi wereng di bawah batas ambang populasi wereng terutama
musim tanam dengan jumlah hama sedikit sehingga mencegah berjangkitnya virus
utama. (http://www.google.com/url?q=http://id.wikipedia.org/wiki/Wereng&sa=U&ei=wcfiVJCWMIO2uATX-YLQBg&ved=0CCAQFjAF&usg=AFQjCNE4aAxkIIsymVOeueIiFXjMpOVHEA)
B. Serangan Hama Wereng Batang
Coklat di Kecamatan Grogol
Pada musim tanam ini, terjadi
serangan hama wereng batang coklat di Kecamatan Grogol. Hal ini terjadi karena
faktor cuaca yang mendukung perkembangbiakanan wereng. Pada saat dilakukan
pengamatan bersama petugas PPL, POPT dan Mantri Tani di peroleh data sebagai
berikut:
No
|
Dusun/ Desa
|
Nama Kelompok
|
Jenis/ Varietas Tanaman
|
Luas Serangan
|
Populasi/ Ekor Rumpun/
|
Intensitas Serangan
|
Daerah Terancam
|
Umur Tanaman
|
1
|
Dsn. Kalibago
Ds. Kalipang
|
Sri Rejeki I
|
Padi Ciherang
|
2 Ha
|
25 – 35
|
10 – 15 %
|
15 Ha
|
40 -
60 hst
|
2
|
Dsn. Kalipang
Ds. Kalipang
|
Sumber Makmur 2
|
Padi Ciherang
|
2 Ha
|
35 – 50
|
10 – 15 %
|
20 Ha
|
40 - 60 hst
|
3
|
Dsn. Grogol Kulon
Ds. Kalipang
|
Sumber rejeki
|
Padi Ciherang
|
5 Ha
|
40 – 60
|
10 – 15 %
|
17 ha
|
40 - 60 hst
|
4
|
Dsn. Kajar
Ds. Kalipang
|
Rukun Santoso
|
Padi Ciherang
|
4 Ha
|
40 – 60
|
10 – 15 %
|
6 Ha
|
40 - 60 hst
|
5
|
Dsn. Grogol Etan
Ds. Grogol
|
Tani makmur
|
Padi Ciherang
|
2 Ha
|
40 – 60
|
10 – 15 %
|
35 Ha
|
40 - 60 hst
|
6
|
Dsn. Bedrek Selatan
Ds. Grogol
|
Rukun Tani
|
Padi Ciherang
|
1 Ha
|
30 – 50
|
10 – 15 %
|
35 Ha
|
40 - 60 hst
|
7
|
Dsn Wonoasri
Ds Wonoasri
|
Tani Makmur
|
Padi Ciherang
|
10 Ha
|
25 – 35
|
10 – 15 %
|
15 Ha
|
40 -
60 hst
|
C. Langkah Pengendalian
Berdasarkan data lapangan tersebut,
dilakukan Langkah – langkah sebagai berikut:
- Memberi penyuluhan tentang gejala serangan Hama Wereng Batang Coklat Pada tanaman Padi dan cara pengendalianya, yang harus dilakukan secara massal.
- Mengajukan bantuan insektisida untuk gerakan pengendalian Hama Wereng Batang Coklat pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Kediri untuk pengendalian pada daerah yang terserang dan terancam.
- Gerakan pengendalian secara massal dilaksanakan pada tanggal 06, 07, 08 Februari 2015 di 7 Kelompok Tani di 3 Desa dengan mengunakan Insektisida menggunakan POKSINDO 200 EC sebanyak 80 liter bantuan dari Dinas Pertanian Kab. Kediri.
- Melaksanakan Pengamatan keliling secara berkala.