HET Pupuk Bersubsidi (per kg)

HET Pupuk Bersubsidi ( per Kg)
Urea........: Rp 1.800
SP-36......: Rp 2.000
ZA............: Rp 1.400
NPK.........: Rp 2.300
Organik...: Rp 500

Senin, 07 Desember 2015

Tanam Padi Serempak di Kec. Grogol


Sebagai upaya untuk meningkatkan produksi beras di Kec. Grogol, BPP Grogol bersama dengan Mantri Pertanian Kec. Grogol, Koramil Grogol dan petani pada hari Senin (7/12/2015) menggelar gerakan serempak penanaman padi yang dipusatkan di Desa Sumberejo, Kecamatan Grogol. Gerakan tanam serempak ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempermudah pemberantas hama dan mengurangi resiko kehilangan hasil akibat serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), sehingga diharapkan akan meningkatkan hasil produksi beras di Kec. Grogol.

Terkait dengan itu, baik pihak BPP, Koramil dan juga dinas terkait mengharapkan kepada seluruh petani di Kec. Grogol khususnya di Desa Sumberejo untuk kembali menggiatkan penanaman padi serempak. Kesemuanya itu merupakan upaya bersama dalam rangka peduli terhadap kondisi yang terjadi saat ini dengan tujuan utama meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani yang akan diserahkan secara bertahap kepada para petani.

Selain tanam serentak, juga di sosialisasikan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)untuk menjamin keberlanjutan usaha tani  meskipun dilanda gagal panen. AUTP ini merupakan salah satu program pemerintah untuk mengawal cita-cita Indonesia berswasembada pangan sesuai amanat undang-undang no. 19/2003 mengenai perlindungan dan pemberdayaan petani.

Juga pentingnya menggalakkan sistim tanam jajar legowo, dimana kelebihan sistim tanam jajar legowo ini adalah populasi meningkat, efek tanaman tepi dan juga memberi ruang perawatan padi lebih mudah, diharapkan mampu meningkatkan produktifitas padi.

Acara penanaman serempak padi meskipun berakhir namun akan dilanjutkan oleh seluruh masyarakat tani di semua desa di Kec. Grogol (Tim PPL Grogol)

Jumat, 04 Desember 2015

ANALISA USAHA TANI JAGUNG HIBRIDA




Dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha di bidang pertanian, maka kita seharusnya menghitung seberapa besar modal yang harus dikeluarkan untuk kegiatan usaha pertanian tersebut. Semua biaya tersebut harus terkalkulasi semua, mulai dari pengolahan tanah, sewa tanah, sarana produksi, tenaga kerja dan sampai biaya pemanenan. Nilai keuntungan didapat dari total penjualan hasil dikurangi biaya.
Untuk memperoleh berapakah keuntungan yang di dapat umumnya para petani belum sepenuhnya memahami dan membiasakan diri untuk mencatat dan menganalisa semua pengeluaran dan pemasukan yang didapat selama proses usaha tani yang dilakukan. Untuk itu, peran Penyuluh Pertanian membantu petani untuk mengamati dan mencatat semua biaya dan pemasukan usaha taninya.
Untuk memberi gambaran kepada petani binaan di Kec. Grogol khususnya petani jagung, maka kami selaku penyuluh memberi contoh bagaimana menganalisa usaha tani jagung. Di bawah ini kami sajikan hasil analisa usaha tani yang kami hitung berdasarkan demplot jagung di lahan BPP Grogol.



Luas                            : 3.500 M2
Tanggal Tanam         : 11 Juli 2015
Tanggal Panen          : 17 Oktober 2015
Tanaman                    : Jagung
Varietas                      : DK 77
Lokasi                         : Lahan BPP Grogol

 
1.      Benih 6 Kg X Rp. 80.000,-                                                                                  = Rp.   480.000,-
2.      Pengolahan Lahan
-          Bajak/ Traktor                                                                                                = Rp.    300.000,-
-          Membuat larikan 8 Orang X Rp. 40.000,-                                                     = Rp.    320.000,-
-          Tanam                  6 Orang X Rp. 40.000,-                                                    = Rp.    240.000,-
3.      Pemupukan
-          Pupuk ZA      100 Kg X Rp 1.400                                                                = Rp.    140.000,-
-          Ponska            200 Kg X Rp 2.300                                                                = Rp.    230.000,-
-          Urea               200 Kg X Rp 1.800                                                                = Rp.    360.000,-
-          Organik          200 Kg X Rp    500                                                                = Rp.    100.000,-
-          Biaya tenaga pemupukan 2 Orang X Rp. 40.000,- X 3 kali pemupukan       = Rp.    240.000,-
4.      Pemeliharaan
-          Penyiangan 6 Orang X Rp 40.000,-                                                               = Rp.    240.000,-
-          Pengairan 8 Kali X Rp. 300.000,-                                                                  = Rp. 2.400.000,-
5.      Panen
-          Tenaga Panen 6 Orang X Rp. 40.000,-                                                          = Rp.    240.000,-
-          Biaya Angkut                                                                                                 = Rp.    100.000,-
-          Biaya perontok (Dos)                                                                                     = Rp.    300.000,-
-          Biaya Jemur 2 hari X Rp 60.000,-                                                                 = Rp     120.000,-
Jumlah Total Pengeluaran                                                         = Rp. 5.830.000,-                             
6.      Hasil Panen
-          2.050 Kg X Rp. 3.400,-                                                                                 = Rp. 6.970.000,-
7.      Pendapatan
-          Pendapatan  -  Pengeluaran = RP. 6.970.000 - Rp. 5.830.000                     = Rp. 1.140.000,-



Usaha tani jagung tersebut menghabiskan biaya total Rp. 5.830.000 sementara produksi jagung yang didapat 2.050 kg dengan harga jual Rp 3.400 maka didapat pemasukan Rp.  6.970.000. keuntungan yang didapat Rp. 1.140.000 dengan nilai Benefit Cost Ratio (B/C ratio) 0.2. Dengan nilai B/C ratio tersebut sebenarnya kelayakan usahanya belum sesuai harapan (B/C Ratio ideal 0.3 atau lebih). Untuk itu perlu ditingkatkan efisiensi biaya dan berupaya meningkatkan harga jual dengan cara tunda panen, manajemen penyimpanan atau mencari alternatif pembeli.. (Tim PPL Grogol)