Pada musim penghujan yang intensif
seperti sekarang ini, Tanaman padi rawan terserang penyakit Blast atau biasa disebut kresek. Penyakit
ini biasanya menyerang pada fase awal pertumbuhan, tanaman layu dan akhirnya mati.
Gejala inilah yang biasanya oleh petani disebut dengan penyakit kresek. Sedangkan
pada tanaman dewasa serangan mulai dari tepi daun berwarna keabu-abuan dan
akhirnya mongerin g sehingga tanaman tidak dapat berfotosintesis dengan baik.
Apabila serangan pada saat tanaman berbunga, hawar daun bakteri ini dapat menyebabkan
kerugian yang sangat besar dengan mengurangi hasil hingga 50% akibat pengisian gabah
terhambat sehingga gabah hampa meningkat.
Penyebab Dan Gejala
Penyakit blast pada padi menyerang
tanaman padi diseluruh dunia. Penyakit ini disebabkan cendawan Pyricularia oryzae atau Pyricularia grisea. Faktor pemicu
penyakit ini adalah pemupukan N terlalu tinggi sert acurah hujan dan kelembaban
tinggi. Gejala yang tampak pada tanaman padi yaitu timbul bercak berbentuk
seperti mata pada daun padi, atau berbentuk belah ketupat – lebar di tengah dan meruncing pada kedua ujungnya. Warna
tengahnya abu-abu dan tepinya coklat. Gejala lebih lanjut bercak dapat menyatu
sehingga daun menjadi kering.
Pencegahan dan Pengendalian
a. Memperbaiki kesuburan tanah dengan
memberikan pupuk kandang/kompos dan serta pemberian pupuk yang berimbang
seperti pupuk NPK Grand S-15.
b. Sebagai langkah pencegahan bisa diaplikasikan
agen hayati Corynebacterium seperti Corrine
c. Sebagai langkah pengendalian bisa menggunakan fungisida berbahan aktif metil
tiofanat (Topsin) atau fosdifen/
kasugamisin (Kasumiron, Kasumin), tembaga hidroksida ( Nordox, kocide) atau mankozeb
(Delsene Mx, Dithane, Manzate, Bion-M).
(dari berbagai sumber)
Oleh : Prasetyo Utomo, SP