Pada tanggal 18 Maret 2013, Desa Gambyok sukses mengadakan acara panen raya. Kegiatan tersebut mendapat apresiasi yang positif dari dinas terkait terlebih Ibu Bupati Kediri yang menyempatkan hadir padahal baru pulang dari Umroh. Tak lupa Ibu Bupati memberikan arahan bagi kemajuan pertanian di Kec. Grogol bahkan juga memberikan solusi nyata bagi permasalahan pertanian seperti pengucuran dana bagi pelebaran jalan usaha tani, perbaikan saluran irigasi dan pemenuhan sarana prasaranan pertanian. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan bagi Kecamatan Grogol serta Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Grogol juga Mantri Tani Grogol.
Kegiatan tersebut menjadi penting mengingat isu sekarang yang berkembang adalah isu tentang ketahanan pangan. Bahkan demi tercapainya swasembada pangan berkelanjutan dicanangkan Program P2BN (Peningkatan Produksi Beras Nasional) dengan target surplus 10 juta ton pada tahun 2014 nanti, dengan pola Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) sebagai langkah konkrit di lapangan.
Dari program tersebut, desa Gambyok memperoleh bantuan sebagai berikut:
1. SLPTT Model 2 Kelompok Tani yaitu Roso Mulyo (25 Ha) dan Sido Rukun II (25 Ha) dengan bantuan masing-masing berupa benih Ciherang 625 kg, Pupuk Organik 36,6 ton, Hand Traktor 1 Unit, POC dan Agensi Hayati 1 paket, Pupuk Urea 1200 kg, Phonska 2500 kg, dan Biaya operasional gerakan tanam serempak serta biaya Pendampingan SLPTT total senilai Rp. 64.850.000,-
2. Demfarm Padi Hibrida Sembada 168 seluas 10 Ha, dengan bantuan berupa benih hibrida 150 kg, pupuk organik 10 ton, urea 2 ton, Phonska 3 ton, pestisida 1 paket, hand traktor 1 unit, pH meter 1 unit, hands sprayer 1 unit, biaya gerakan tanam serempak dan biaya pendampingan. Total senilai Rp. 51.264.750,-
3. SLPTT Reguler padi Non Hibrida seluas 25 Ha, dengan bantuan berupa Benih Ciherang 625 kg, NPK 1 kwt, Za 50 kg, Pupuk Organik 2072 kg, POC dan agensi hayati 1 paket, dan biaya pendampingan. Total senilai Rp. 3.700.000,-
Bersumber dari kegiatan tersebut, Kecamatan Grogol bertekat melaksanakan propaganda Tanam Jajar Legowo sebagai wacana penting untuk dimasyarakatkan di kalangan petani padi. Mengingat keuntungan dengan tanam sistim tanam jajar legowo adalah sebagai berikut:
1. Populasi Tanaman lebih banyak dibanding sistem tegel
2. Terjadi Efek tanaman pinggir karena sirkulasi udara lebih baik
3. Memudahkan pemupukan, penyiangan, dan pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
Sedangkan perlakuan tanaman sebagai berikut:
a. Umur bibit pindah tanam 14-20 hari setelah semai
b. Penyiangan dilakukan menggunakan 2 cara yaitu :
- Menggunakan Herbisida (Nomine) pada usia 17 hari setelah tanam dan
- Menggunakan cara mekanik (Osrok) pada usia 30 hari setelah tanam
c. Pemupukan dilakukan berdasarkan kondisi spesifik lokasi yaitu menggunakan pupuk organik dan an organik
No
|
Jenis Pupuk
|
Dosis Pupuk (Kg/Ha)
| ||
Pupuk Dasar
(0 Hst)
|
Susulan I
(7 Hst)
|
Susulan II
(25 Hst)
| ||
1
|
Organik
|
1.500
|
0
|
0
|
2
|
Phonska
|
0
|
0
|
200
|
3
|
ZA
|
0
|
100
|
100
|
4
|
SP-36
|
0
|
100
|
0
|
5
|
Urea
|
0
|
50
|
50
|
6
|
Pupuk Hayati (Petro Bio)
|
30
|
0
|
0
|
d. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dilakukan dengan menggunakan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dibawah pengawalan Petugas Pengamat Organisme dan Penyakit Tanaman (POPT)
e. Panen
Panen dilaksanakan pada umur sekitar 105 hari setelah pindah tanam dengan kondisi tanaman sudah masak secara merata (95%). Hasil Ubinan dilaksanakan pada hari Jum’at 15 Maret 2013 dengan hasil sebagai berikut:
Varietas
|
Sistim Tanam
|
Rata-Rata Ubinan (Kg)
|
Produksi (Ton/h)
|
Jumlah Rumpun/ubinan
|
Usia Panen (Hst)
|
Ciherang *
|
Tegel
|
4,3
|
6,9
|
154
|
115
|
Ciherang
|
Jajar Legowo 4:1
|
7,2
|
11,5
|
225
|
115
|
Sembada 168
|
Jajar Legowo 2:1
|
7,5
|
12,0
|
171
|
86
|
Keterangan :
1. Ciherang tegel merupakan pola budidaya konvensional seperti yang biasa dilakukan petani.
2. Dengan program SLPTT Model ini dicapai kenaikan produksi 4,6 Ton/Ha dan pengaruh sistim tanam jajar legowo varietas Hibrida Sembada 168 kenaikan produksi 5,1 ton/h
|
Keberhasilan kegiatan SLPTT tersebut tentu berkat pendampingan dari petugas penyuluh pertanian dan mantri pertanian serta dinas terkait. Untuk mendukung program peningkatan produksi pangan tersebut, diharap agar semua kelompok tani khususnya di Kec. Grogol dan Umumnya di Kab. Kediri yang belum melaksanakan sistim tanam jajar legowo mari kita ikut melaksanakan. Untuk itu tidak berlebihan jika program ini terus berlanjut (Agricukture Extention Squad).